Apr 21, 2024Internasional
mediaviralnusantara.com I Internasional
Jakarta, Mediastara News – Lima roket diluncurkan dari kota Zummar, Irak, dan menghantam pangkalan militer Amerika Serikat di timur laut Suriah pada Minggu (21/4). Serangan ini menandai berakhirnya periode tenang selama dua bulan, di mana kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak tidak melakukan serangan terhadap pasukan AS.
Ledakan Besar di Baghdad
Sebelum serangan roket di Suriah, dua ledakan besar mengguncang selatan Baghdad, Irak, pada Jumat malam (19/4). Ledakan tersebut terjadi di lokasi yang disebut sebagai tempat penampungan militer dan paramiliter pro-Iran Hashed Al Shaabi. Dua sumber keamanan Irak mengkonfirmasi bahwa ledakan tersebut menghantam pangkalan militer Camp Calso, markas Al Shaabi. Serangan ini menewaskan satu orang dan melukai delapan lainnya.
Amerika Serikat dan Israel Menyangkal Keterlibatan
Baik Amerika Serikat maupun Israel membantah terlibat dalam serangan di Baghdad. Komando Pusat AS di Timur Tengah (CENTCOM) dalam pernyataannya pada Sabtu (20/4) menegaskan bahwa “Amerika Serikat tidak melakukan serangan udara di Irak hari ini.” Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Israel, dengan seorang pejabat Israel menyatakan bahwa “Israel tidak terlibat dalam laporan ledakan di Irak pada Jumat malam.”
Ketegangan Meningkat
Serangan roket di Suriah dan ledakan di Baghdad meningkatkan kembali ketegangan di kawasan tersebut. Kelompok-kelompok pro-Iran menuduh Amerika Serikat atau Israel melakukan serangan di Baghdad, namun kedua negara tersebut dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Masih belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut.